Koltim, Obor-Sultra.com – Rombongan Pj Gubernur Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menggelar Lounching Klinik Pangan Sehat (Kipas Mas) di Kabupaten Kolaka Timur dengan beragam konsumsi dan tanaman pangan sehat yang digelar di Desa Tumbudadio Kecamatan Tirawuta pada, Kamis (14/11/2024).
Kegiatan tersebut, dihadiri oleh Pj Gubernur Sultra, Pjs Bupati Koltim, Sekda Koltim, Kapolres Koltim, Kejari Kolaka, Dandim 1412 Kolaka, Deputi peanekaragaman konsumsi dan tanaman pangan badan pangan nasional atau yang mewakili, ketua TP-PKK Sultra, OPD Provinsi Sultra.
Selain itu, hadir pula para Kadis Ketapang dan Kadis PMD di 17 Kabupaten/kota di Sultra, anggota DPR Provinsi Sultra, Ketua TP-PKK Kolut, Ketua DPRD Koltim bersama anggota, para Asisten dan Stap ahli, para Kepala bagian, para OPD Koltim, para Camat, Lurah dan Desa se – Koltim yang sempat hadir serta tamu undangan lainnya.
Pjs Bupati Koltim, Ir Ari Sismanto, dalam sambutannya mengatakan, saya atas nama masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Kolaka Timur tentunya mengucapkan selamat datang, dan menghaturkan ucapan rasa terima kasih kepada Bapak Pj Gubernur Sultra hari ini berkenan hadir di Kabupaten Kolaka Timur. Kehadiran Bapak tentunya ini merupakan suatu angin segar dan satu energi baru untuk Kabupaten Kolaka Timur.
Dengan situasi hujan ini adalah pertanda, bahwa dukungan dan juga mengajak penuh dari Pemprov Sultra untuk Koltim khususnya dalam pembangunan dan kesehatan masyarakat, ucapnya.
Untuk diketahui, bahwa Kabupaten Kolaka Timur ini merupakan pemekaran dari Kabupaten Kolaka pada tahun 2013 dan satu satunya Kabupaten yang tidak berbatasan dengan laut. Dan Koltim ini dengan luas wilayah seluas 3918 KM persegi dengan Ibukota di Tirawuta, terdiri dari 117 Desa 16 Kelurahan yang tersebar di 12 Kecamatan yang ada di Koltim.
Kegiatan program klinik pangan sehat masyarakat (Kipas Mas). Dan program ini kami inisiasi karena banyaknya penyakit terkait dengan gizi yang ada di masyarakat dan beberapa permasalahan. Skor pola pangan harapan di Sultra dengan skor baru mencapai 81, 4 dan ini masih jauh dibawah nasional dengan 94 persen, artinya secara kuantitas masyarakat Sultra makannya cukup, namun ternyata secara kualitas belum memenuhi kaidah gizi yang diinginkan.
Sehingga skor di lapangan harapan kita masih sangat rendah, ini juga disebabkan karena tingkat konsumsi beras masyàrakat Sultra terlalu tinggi kurang makan sayur dan kurang makan buah. Tingkat konsumsi masyarakat kita di Sultra rata-rata berada di 104,6 Kg perkapita per tahun, jadi satu orang makan beras sampai 104,6 Kg dalam satu tahun. Menurut menkes idialnya berada di 85 Kg perkapita per tahun.
Dan ini satu upaya bagaimana mengurangi beras makan sayur dan ditambah makan buah, sehingga skor di lapangan harapan kita bisa baik. Ruang lingkup kegiatan ini terdiri dari dreng kipas mas ini adalah mengambarkan bagaimana akses runitas masyarakat dalam membeli untuk mendapatkan dengan harga yang terjangkau yang disiapkan. Dan mudah-mudahan ini akan bakal tumbuhnya pelaku-pelaku usaha pangan yang ada di desa tentunya, jelasnya.
Kemudian yang kedua adalah teras B2SA, dan teras B2SA itu adalah kebun yang berisikan tanaman sayur-sayuran dan buah-buahan, ada kolam dan ternak. Serta ada pemanfaatan pangan di dapur kipas mas dalam memberikan makan kepada 80 sasaran terdiri dari anak-anak balita sebelum usia seribu hari dari kelahiran, kemudian ada ibu hamil, ibu menyusui, ibu usia subur, pengantin baru dan calon pengantin.
Dan insaallah dengan pemanfaatan pangan nantinya stunting kita agar bisa teratasi, karena mulai ditanggani dari akar akarnya. Dan program ini kita harapkan akan masif dilakukan setelah kami lounching ini di 17 Kabupaten/kota di Sultra. Dan kami telah melakukan MOU dengan Dinas PMD untuk bagaimana pemanfaatan dana desa yang alokasi penuh sesuai Permendes nomor 7 tahun 2023, bahwa pemanfaatan prioritas alokasi dana desa minimal 20 persen untuk keperuntukan ketahanan pangan, tuturnya.
Mudah-mudahan ini sudah akan bisa dilakukan secara masif oleh semua desa desa yang ada di Provinsi Sultra. Dan kami telah melakukan MOU dengan TP PKK bahwa seluruh kegiatan kipas mas ini mulai dari membeli peralatan masak, membeli logistik untuk dimasak, memberikan makan yang dipandu oleh dokter gizi dan semua dilakukan oleh TP PKK, tutupnya.
Pj Gubernur Sultra, Komjen Pol (P) Dr (HC) Andap Budhi Revianto, SIK MH dalam sambutannya menyampaikan, dengan adanya klinik pangan sehat masyarakat (Kipas Mas) yang digagas oleh Bapak Ir Ari Sismanto Kadis Ketapang Provinsi Sultra, selain sebagai Kadis Ketapang Sultra juga selaku Pjs Koltim dengan jabatan yang relatif singkat untuk sementara waktu.
Terkait kegiatan ini ada 3 hal yang gampang mengucapkannya tetapi sulit menterjemahkannya, dengan 3 hal itu secara mendasar yang pertama terkait pangan, gizi dan keluarannya.
Sebagai Pj Gubernur Sultra bersama Sekda Provinsi bersama OPD Sultra adalah satu legal standing dan tentunya harus dilaksanakan oleh kepada seluruh jajarannya. Pada intinya adalah kita harus memenuhi 5 hak konstitusional masyarakat yang terdiri dari yaitu sandang, pangan, papan dan semua itu ada didalam pembukaan UUD Negara RI tahun 1945 pada alinea ke empat,l. Selain sandang, pangan, papan ada pendidikan dan kebudayaan serta infrastruktur dan lingkungan hidup yang baik.
Terkait sandang itu adalah pakaian, salah satunya pakaian anak sekolah saat masuk sekolah, melalui dinas pendidikan yaitu memberdayakan dengan harga terjangkau. Kemudian terkait papan saat ini yang sudah terbangun sebanyak 965 rumah tidak layak huni (RTLH), ungkapnya.
Selain itu, terkait Dinas pendidikan dan kebudayaan yakni merenovasi bangunan sekolah kemudian pemberian bantuan bea siswa kita berdasarkan IPK yang didukung. Serta kebudayaan kita itu adalah mencanangkan produk- produk kita kekayaan intelektual, kain tenun dan lain sebagainya, pintahnya.
Pj Gubernur Sultra menambahkan, saya mengapresiasi kepada Pjs Bupati Koltim Ir Ari Sismato yang juga sebagai Kadis Ketapang Provinsi Sultra, dan saya harap ini juga diikuti bagaimana merubah cengs double. Kehadiran Bapak Ari Sismanto dengan seumur jagung selaku Pjs Bupati Koltim dan akan berakhir tapi sudah berbuat. Kita datang berbuat untuk masyarakat karena apa, intinya repormasi birokrasi adalah melayani masyarakat.
“Intinya repormasi birokrasi adalah bagaimana kita melayani masyarakat dengan cepat dan tepat baik dan benar. Saudara Kadis Ketapang Sultra ditengah waktunya yang relatif singkat tapi bisa mengagas satu proyek perubahan di Koltim,” saludnya.
Olehnya itu, mari kita berbuat yang terbaik untuk Sultra yang kita cintai. Apapun bentuknya kita harus memiliki kedaulatan pangan dengan beraneka ragam di daerah kita. Kita sebagai birokrasi arahkan masyarakat lebih baik, kembangkan sumber pangan lokal yang ada di Koltim, harapnya. (Tim).