Koltim, Obor-Sultra.com – Pemda Koltim menggelar rapat koordinasi netralitas ASN dan persiapan Launching Program Klinik Pangan Sehat Masyarakat (Kipas Mas) oleh ketahanan pangan Kabupaten Kolaka Timur pada, Kamis (24/10/2024).
Kegiatan tersebut, dihadiri Pjs Bupati Koltim, Ir Ari Sismanto, Ketua TP-PKK Koltim, Sekda Koltim, Andi Muh Iqbal Tongasa S STP M Si, Perwakilan Dinas Ketapang Sultra, para Asisten dan Stap ahli, para Kepala bagian, para OPD yang sempat hadir serta tamu undangan lainnya.
Pjs Bupati Koltim Ir Ari Sismanto dalam sambutannya mengatakan, kedisiplinan ASN kurang maksimal dilaksanakan dan itu perlu ditingkatkan bagi kita semua di Kolaka Timur dalam melaksanakan tugas masing-masing yang telah diberikan, maka kewajiban ASN untuk melaksanakan kedisiplinan dalam bekerja.
“Karena sejumlah kantor instansi di wilayah perkantoran Pemda Koltim itu hanya ada terdapat beberapa kendaraan yang parkir pada jam pagi, sama halnya jam kedua itu dalam keadaan sepi. Maka dari itu, saya ajak kita semua melalui kesadaran kita untuk bersama-sama tingkatkan disiplin dalam bekerja”, harapnya.
Selain itu, diharapkan kepada seluruh OPD untuk mempersiapkan segala sesuatu yang terkait dengan kegiatan tentunya telah disetujui oleh tim anggaran dan TPAD kemarin. Waktu kita epektif sisa satu stengah bulan dengan waktu mamfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Menurutnya, serapan anggaran kita tolong pelajari kembali masing-masing OPD, jika saya sebagai pucuk pimpinan kalau ada OPD yang tidak menyerap anggaran dibawah 923 persen, saya pertanyakan bagaimana mau dikasih anggaran lagi. Sudah ada anggarannya tinggal pelaksanaannya tetapi untuk membelanjakan saja tidak bisa, dan ini sebagai catatan bagi para OPD, ungkapnya.
Sebelum pelaksanaan sosialisasi program klinik pangan sehat masyarakat terlebih dahulu didiskusikan terkait dengan netralitas ASN, namun pada intinya hanya ingin membangun publik kepada kita semua ASN untuk melaksanakan ketentuan dan peraturan Perundang-undangan yang berlaku, pintahnya.
Lanjut Ari Sismanto, program klinik pangan sehat masyarakat (Kipas Mas) adalah sebuah program inovatif yang bertujuan untuk meningkatkan satu kesadaran, dan pengetahuan kepada masyarakat tentang gizi seimbang terkait pangan sehat. Olehnya itu, bagaimana pemerintah masuk untuk melihat beberapa permasalahan yang terjadi dilapangan.
Selain itu, pertanian di Kolaka Timur ini secara ketersedian terpanuhi, namun terkait ketahanan pangan tidak kuat pangannya yang tersedia. Namun yang tidak kalah pentingnya adalah dari sisi pemanfaatannya, dan juga masih dilihat penyakit tidak menular yang terjadi di masyarakat kita khususnya di Sulawesi Tenggara, dan ini diakibatkan oleh kurangnya pengetahuan dan juga beberapa masyarakat yang tidak bisa mengakses makan dengan gizi seimbang.
Maka dari itu, sosialisasi klinik pangan sehat masyarakat bertujuan dalam peningkatan kesadaran gizi, pencegahan penyakit akses pangan sehat dan promosi kesehatan peningkatan kualitas hidup.
Adapun untuk jangka panjang yaitu menciptakan generasi sehat, aktif, produktulif dan handal menuju generasi emas 2045. Untuk pada jangka menengah yakni terbangunnya Kipas Mas di 17 Kabupaten dan kota, meningkatnya skor PPH Sultra dari 81,4 menjadi 90, menurunnya angka prepalensi stunting dari 30 % tahun 2023 menjadi 14 %.
Kemudian untuk jangka pendek yakni terbangunnya Kipas Mas, terlaksananya pemberian makanan berbasis B2SA, terlaksanannya MoU antar Dinas Ketapang dan Dinas PMD terkait penggunaan dana desa, terlaksananya MoU antar Dinas Ketapang dan TP-PKK terkait Kipas Mas, jelasnya.
Adapun kegiatan Kipas Mas terdiri dari 3 bagian yaitu Teras Kipas Mas, Gerai Kipas Nas, Dapur Kipas Mas dan Klinik Kipas Mas. Klinik pangan sehat masyarakat (Kipas Mas)” Gizi Seimbang Keluarga Sehat Menuju Generasi Emas 2045″.
Dengan pemberian makan beragam, bergizi seimbang dan aman (B2SA) kepada masyarakat dapat menaikan skor PPH dan penanganan stunting sesuai target yang diharapkan.
Peningkatan kesadaran dan pengetahuan tentang gizi seimbang serta akses terhadap manfaat pangan yang sehat dapat meningkatkan kesehatan masyarakat secara berkelanjutan.
Melibatkan komunitas dalam program edukasi, menyediakan informasi yang tepat dan mengembangkan kebiasaan makan bergizi seimbang yang lebih baik. Dan keberlanjutan program harus dijaga melalui kolaborasi antar berbagai pihak/stakeholder untuk memastikan damfak positif yang berkelanjutan. Dan terlaksanannya penggunaan dana desa minimal 20 % untuk mendukung kegiatan ketahanan pangan desa, bebernya. (Tim).