Minggu, 22 Des 2024
Ekonomi

Bantuan CPP Koltim yang Disalurkan Kepada Masyarakat Diterima dengan Kondisi Terpaksa

Koltim, Obor-Sultra.com – Pemerintah Daerah (Pemda), Kabupaten Kolaka Timur (Koltim), Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Pangan Koltim menyalurkan bantuan Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) dengan kondisi tidak layak dikonsumsi bagi masyarakat penerimanya.

Hal tersebut, sejumlah penerima heran dengan bantuan yang turun tidak layak dikonsumsi, dan itu dengan terpaksa menerima berhubung kebutuhan yang mendesak untuk dikonsumsi, suka tidak suka harus diterima dengan kondisi ekonomi saat ini.

Begitupun pihak penyalur jika terjadi hujan saat pendistribusian bantuan dan membasahi beras itu bukan kemauan pihak penyalur. Namun semua itu bisa ada tindakan pencegahannya untuk menyelamatkan beras dengan cara menutup rapat-rapat diangkutan, apabila sudah diantar beras tersebut kemudian ada yang rusak tidak mungkin kami salurkan kepada penerimanya, ungkap pihak penyalur.

Begitupun dari pihak Pos hanya sebagai penyalur sedangkan untuk pengangkutannya lain pihak sebaliknya penyedia dari pihak lain. Menurutnya, jikalau tersedia barang kami dari pihak Pos siap menyalurkan langsung kepada penerima dalam hal ini masyarakat penerima.

Olehnya itu, jika beras sudah tersedia dan kamipun buatkan jadwal dalam penyalurannya. Untuk saat ini kami masih koordinasikan di Pos Rate – rate bagaimana solusinya terkait beras yang tidak layak disalurkan hingga saat ini belum ada jawaban.

Dari teman-teman penyalur curhat bisa diganti yang baru tapi dibulan kedepan sebagai pengantinya sekaligus beras untuk dibulan berikutnya. Anehnya, saat menyalurkan tiba – tiba warga kaget dengan kondisi beras tersebut, kata pihak penyalur.

Adapun titik penyalurannya di 4 Kecamatan yakni Kecamatan Mowewe, Kecamatan Tinondo, Kecamatan Uluiwoi dan Kecamatan Ueesi, terdapat beras tidak layak dikonsumsi diantaranya Desa Nelombu, Ulumowewe, Puosu, Lambo Tua dan Desa Sabi-sabila Kecamatan Mowewe.

“Kondisi beras rusak alias busuk itu ada didua Kecamatan di Koltim yaitu Kecamatan Mowewe dengan Kecamatan Uluiwoi, dengan kisaran kurang lebih ratusan karung beras seberat 10 KG, ” pintahnya.

Salah satu Kades di Kecamatan Uluiwoi melalui Whatshaapnya juga menggungkapkan, Beras bantuan dari pihak penyalur sebahagian besar rusak dan busuk. Selain itu, kondisi beras yang disalurkan di masyarakat rata-rata menolak.

“Kondisi beras yang disalurkan agar diganti saat penyaluran dibulan berikutnya, dari pihak penyalur hanya memastikan penyaluran di Desa – desa dalam hal ini Pos Mowewe dan pengadaannya bukan mereka dan bukan Pos Mowewe penyedianya, ” ungkapnya.

Dan pos itu memang dia mendampingi penyalurannya dan memastikan masyarakat terima atau tidak. Dan kami pun dari pihak Pemdes hanya memanggil penerima dan Pos sendiri yang bagikan, kita hanya memastikan penerimanya siapa – siapa saja dari pihak Desa, tuturnya.

Kemudian proses penyalurannya Pos yang langsung bagikan dan mereka itu sistemnya dortu dor atau singga di Desa – desa hingga tersalur didua Kecamatan tersebut.

“Berasnya dititip di Desa – desa tetapi Desa tidak ada kewenangannya untuk menyalurkan ke masyarakat. Adapun proses penyalurannya yang kasih terima yang kasih tanda tangan dan diambil dokumentasinya itu Pos semua yang punya wewenang. Dipresur saja supaya kedepan dibulan Maret bagus berasnya agar kedepan tidak terulang lagi,” harap salah satu Kades di Kecamatan Uluiwoi.

Karena kemarin ada 8 karung kondisi basah mungkin hujan di jalan atau bagaimana, tetapi bisa di masak, cuman beberapa Desa itu maupun masyarakat banyak yang menolak, mereka mau terima atau tidak mau diapa dengan kondisi basah sudah serah terima dengan pihak penyalur.

“Kondisi basah mau diapa masyarakat sangat butuh juga dengan kondisi ekonomi sangat sulit saat ini. Karena persoalan perut bos, dan memang kondisi karung beras dalam plastik itu lumayan berbau,” sayangnya.

Kemungkinan beras yang disalurkan kepada masyarakat penerima ada dugaan tidak layak dikonsumsi, seperti apa proses gudang beras yang diparkir sementara kemudian disalurkan kepada pemesan baik pengusaha, pemerintah maupun dari masyarakat pada umumnya, dugaannya.

Ditempat yang berbeda salah satu Kades di Kecamatan Ueesi melalui Whatshaapnya mengatakan, beras yang diterima masyarakat penerima itu bagus berasnya tidak ada yang rusak dan tidak menimbulkan bau tak sedap itu maupun busuk serta hitam, katanya.

Dikonfirmasi Kadis Pangan Koltim, Dr. Ir. Idarwati, MM melalui Whatshaapnya mengatakan, itu akibat kena hujan dan kami sebelum distribusikan kita sudah periksa kualitasnya, dan semua baik PT POS Tirawuta sebagai transporter sudah siap mengganti.

“Ini pemeriksaan kualitas beras dibulan Pebruari sebelum di lepas. satu gudang kami periksa dan vidio, karena kami laporkan juga ke BAPANAS Pusat,” jelas Idarwati. (Tim).



Baca Juga

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *